Secara ringkas harus kita pahami bahwa perasaan takut kepada Allah SWT adalah intisari dari kesempurnaan agama. Baginda Rasulullah Saw bersabda, " Akar segala kebijaksanaan adalah perasaan takut kepada Allah subhanahu wata'ala."
Sayyidina Ibnu Umar Ra Sering menangis karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala. Demikian seringnya ia menangis, sehingga matanya menjadi buta. Suatu ketika, ada seseorang yang memperhatikannya. Ia berkata kepada orang itu, " Tampaknya engkau heran melihat aku menangis. Sungguh, matahari pun menangis karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala." Dalam riwayat lain, ia berkata, "Bulan pun menangis karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala."
Ketika seorang sahabat muda sedang membaca Al-Qur'an, lewatlah Baginda Nabi Saw. Ketika bacaan pemuda tadi sampai ayat yang berbunyi:
فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ وَرۡدَةً۬ كَٱلدِّهَان
"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak."
(Q.S. Ar-Rahmaan: 37)
Bulu roma pembaca tadi berdiri tegak dan menangis terisak isak, sehingga napasnya hampir putus. Ia berkata, "Ya Allah, bagaimana keadaanku bila langit telah terbelah (kiamat) ? sungguh malang nasibku." lalu, Baginda Rasulullah Saw bersabda kepadanya, "Tangisanmu telah menyebabkan para malaikat ikut menangis."
Sayyidatina 'Aisyah Ra bertanya kepada Baginda Nabi Saw, " Adakah diantara umatmu yang akan masuk surga tanpa hisab?" Baginda Nabi Saw menjawab, "Ya, yaitu orang yang banyak menangis karena mengingat dosa-dosanya." Baginda Nabi Saw bersabda, "Tidak ada tetesan yang dicintai Allah subhanahu wata'ala melebihi dua tetesan. Pertama, tetesan air mata yang menangis karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala. kedua, Tetesan darah yang jatuh dijalan Allah subhanahu wata'ala.
Sebuah hadits menyebutkan bahwa ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan di bawah Arsy ilahi pada hari kiamat, salah satunya adalah seseorang yang mengingat Allah subhanahu wata'ala dalam kesunyian, sehingga meneteskan air mata."
Ketika mata syaikh Tsabit Bunani Ra sakit, seorang tabib berkata, "Berjanjilah! Jika ingin matamu sembuh, jangan menangis." Jawabnya, "Tiada kebaikan sedikit pun pada mata yang tidak menangis." Syaikh Yazid bin Maysarah Ra berkata, "Menangis itu disebabkan oleh tujuh hal, yaitu: gembira, gila, sakit, takut, riya, mabuk, dan karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala inilah yang satu tetesan saja, dapat memadamkan lautan api neraka."
Syaikh ka'ab Ahbar Ra berkata, "Demi Dzat yang nyawaku di dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku lebih suka manangis karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala hingga air mataku membasahi wajahku, daripada bersedekah segunung emas." Disamping itu, masih ada ribua nasihat yang menjelaskan bahwa mengingat Allah subhanahu wata'ala dan memikirkan dosa-dosa adalah penting, berfaidah, dan sumber keberuntungan. Seharusnya seperti inilah keadaan kita. Tetapi meskipun demikian, jangan sekali-kali kita lemah semangat dalam mengharap rahmat dan karunia Allah subhanahu wata'ala. Yakinlah bahwa rahmat Allah subhanahu wata'ala dapat memuat segala sesuatu.
Sumber: Kitab Fadhilah Amal
yang disusun oleh:
Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rahmatullahi 'Alaih
Judul: KISAH-KISAH KEADAAN ORANG-ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH subhanahu wata'ala
Halaman 43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar